- Super User
- Jalsatul Itsnain
- Hits: 4399
Jalsatul Istnain - Kisah Kesombongan Abu Jahal saat perang badr
Oleh : HABIB HASAN BIN FARUQ AL KAFF
Tanggal : 27 Februari 2017
Terdapat sebuah hadits nabi yang menjelaskan bahwasanya malaikat memandang rumah-rumah yang dibacakan ayat Al-Qur'an seperti kita melihat langit yang dipenuhi dengan bintang-bintang. Dan di dalam majelis yang dibacakan sholawat kepada baginda nabi Muhammad SAW, para penghuni langit akan menciumi karena baunya yang sangat harum.
Kisah Kesombongan Abu Jahal saat perang badr
Dikisahkan pada saat peperangan ahlul badr akan dimulai, ada anak kecil yang bertanya kepada Abdurrahman bin Auf, "Paman, dimana Abu Jahal ? Sampai di telingaku dari sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW bahwa Abu Jahal sudah mengganggu dan menyakiti Rasulullah SAW. Bayanganku tidak ada yang lain kecuali aku atau Abu Jahal yang akan mati"
Ketika teriakan ALLAHU AKBAR dikumandangkan tanda peperangan dimulai, Abdurrahman bin Auf melihat Abu Jahal lewat. Kemudian beliau mengatakan pada anak kecil tersebut "Itu dia yang namanya Abu Jahal. Yang kakinya menyentuh bumi ketika menunggang kuda Arab" seketika itu, anak kecil tersebut langsung lari mengejar Abu Jahal dan menyabetkan pedangnya hingga Abu Jahal terjatuh. Karena mengira Abu Jahal sudah meninggal, anak kecil tersebut meninggalkan Abu Jahal. Kemudian lewatlah Sayyidina Abdullah bin Mas'ud RA dan melihat bahwa Abu Jahal masih hidup.
Sayyidina Abdullah bin Mas'ud menghampiri Abu Jahal dan menginjak dada Abu Jahal. Masih dengan sifat sombongnya, Abu Jahal berkata "Penggembala kambing, berani-beraninya kau menaiki tubuhku", kemudian Sayyidina Abdullah bin Mas'ud mengeluarkan pedangnya untuk menghunuskan pedangnya ke leher Abu Jahal. Sebelum pedang itu menghunus Abu Jahal, Abu Jahal berkata "Hunuskan pedangmu ke leherku yang sebelah bawah. Agar Muhammad melihat betapa besarnya aku. Dan katakan wahai Abdullah, sesungguhnya Muhammad adalah musuhku di dunia dan musuhku di akhirat".
Setelah Sayyidina Abdullah bin Mas'ud menyampaikan pesan tersebut kepada Rasulullah SAW, Rsusulullah berkata "Sesungguhnya Fir'aun ummatku lebih dahsyat daripada Fir'aunnya Musa". Karena ketika musuh nabi Musa tenggelam saat itu, di akhir hayat mereka masih terucap mereka beriman kepada Musa dan Harun. Sedangkan Fir'aunnya Nabi Muhammad SAW di akhir hayatnya mengatakan dia adalah musuhnya Nabi Muhammad di dunia maupun di akhirat.
Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz berkata "Apabila ingin menghadiri suatu majelis atau ibadah, jangan sampai lewat niat memasukkan rasa bahagia kedalam hati baginda Nabi Muhammad SAW" karena melalui pintu Rasulullah SAW, kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di alam barzakh.
Disabdakan oleh Rasulullah SAW, "Sesungguhnya Allah memiliki sifat Maha hidup dan Maha mulia. Allah SWT malu jika seorang hamba mengangkat kedua tangannya untuk mengharap dan meminta kepada Allah SWT dan kembali dengan keadaan tangan kosong" Allah SWT mampu melakukan apa saja selain ingkar janji. Sedang Allah berjanji, "Wahai Muhammad, jika bertanya hambaKu kepada engkau, katakana Aku dekat. Maka Ku kabulkan do'a-do'a hambaKu ketika hambaKu berdo'a kepadaKu
Wa Allahu a'lam bisshowab.