Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…
Alhamdulillah yang sama sama kita muliakan para para Habaib, para ‘alim ulama, tokoh masyarakat, para orang-orang tua disini hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt.
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah swt yang memberikan kepada kita segala kenikmatanya sehingga kita diberikan kesehatan selalu, sehingga dihari ini kita selalu memuliakan nama Allah swt.
Dimalam yang agung ini kita diberikan oleh Allah swt rasa cinta yang begitu dahsyat kepada Nabi kita Muhammad saw, mudah-mudahan Allah swt senantiasa memberikan rasa cinta kepada kita sehingga kita senantiasa mencintai Nabi kita Muhammad saw.
Di kesempatan yang sangat mulia ini, saya sedikit akan membacakan daripada kalam-kalam orang soleh yang mana dikutip oleh Al Habib Ali bin Muhammad Alhabsy pengarang daripada maulid Simtuddurar yang mana beliau disetiap malam bulan Ramadhan mendirikan daripada yaitu seperti tausiyah-tausiyah dimalam dibulan Ramadhan, kebetulan dimalam ini bertepatan dengan malam 9 bulan Ramadhan.
Beliau adalah salah satu Imam yang sangat kenal dengan nabi kita Muhammad saw yang mana mereka-mereka yang senantiasa waktunya diisi dengan Rasulullah, waktu-waktunya senantiasa disisi dengan shalawat kepada Baginda Nabi kita Muhammad saw, maka kehidupanya akan selalu bercahaya, kehidupanya akan selalu senang, kehidupanya senantiasa disikapi dengan kemuliaan-kemuliaan kehadapan Allah swt.
Maka sedikit akan saya menterjemahkan yang insyaallah akan memeberikan kepada kita manfaat, dikesempatan yang sangat mulia ini beliau meminta kepada kita lewat wasiat-wasiatnya bertepatan dimalam hari ini malam 9 daripada malam bulan Ramadhan inipun dikutip oleh salah satu muridnya yang mana ketika beliau memberikan tausiyahnya setelah shalat tarwih, karena kebiasaan orang-orang sana itu di Kota Hadramaut itu, di Kota Seiwun di Kota Tarim di kota-kota yang lain di kota-kota Auliya Allah swt itu, kalau seandainya bulan Ramadhan madarasahnya mereka itu tausiyahnya mereka itu tidak berhenti. Justru mereka di bulan Ramadhan semakin diisi dengan hal-hal yang sangat dimuliakan oleh Allah swt. Sehingga waktu mereka senantiasa penuh dengan nasehat, sehingga waktu mereka penuh dengan ajakan-ajakan kepada Allah swt. Yang selalu mengajak diri kita kehadirat Allah sehingga kita semakin mengenal Allah swt. Dalam tausiyahnya beliau mengatakan daripada malam 9 di bulan Ramadhan, beliau mengatakan :
“Jikalau seorang hamba itu kuat hubunganya dengan Allah swt maka hamba tersebut akan mendapatkan suatu kebahagiaan yang abadi, yang kekal semuanya”.
Lain jikalau kebahagiaanya hanya dunia saja, hubungan dunia yang mungkin orang di zaman sekarang sibuk dengan kuliahnya, sibuk dengan membangun rumah, sibuk dengan mempercantik dirinya, sibuk dengan hal-hal yang mana melupakan dirinya kepada Allah swt itu kata beliau sifatnya sementara. Tetapi jikalau kuatnya hubunganya seorang hamba dengan Allah swt maka dia akan yang mendapatkan suatu kebahagiaan. Yang mana kebahagiaan seorang hamba tersebut jikalau sudah kuat hubunganya dengan Allah swt tidak bisa dituliskan dengan kata-kata, tidak bisa dituliskan dengan ungkapan. Yang bisa merasakan hanya orang-orang yang hubunganya dekat dan semakin dekat kepada Allah swt. Contoh halnya kita dibulan suci ini di bulanya Allah ini, kita dipanggil oleh Allah swt setiap malamnya :
“Wahai orang-orang yang senantiasa melaksanakan amal yang baik, tambah amal tersebut” kata Allah. Bukan hanya ditambah oleh Allah, semuanya amal tersebut diterima oleh Allah swt. Shalat tarwih diterima, Al Qur’an diterima, sodaqoh diterima, bersilaturahmi diterima, semuanya oleh Allah swt tidak tersisa satu pun semuanya diterima oleh Allah swt.
Justru malah sebaliknya jika Allah swt memanggil kepada orang-orang yang senantiasa bermaksiat kepada Allah swt, jangan salah paham anda wahai anda yang sibuk dengan kemaksiatan, jangan salah paham bahwasanya Allah swt tidak sayang lagi kepada anda. Justru Allah swt perduli dengan kita semuanya..!! biarpun orang yang bermaksiat, orang yang senantiasa menjalankan dosa senantiasa menjalankan kesalehan, apa kata Allah swt :
“Wahai orang-orang yang melaksanakan kejahatan, Wahai orang-orang yang melaksanakan kemaksiatan, Wahai orang-orang yang melaksanakan keburukan”. Apa kata Allah “Cukup, sudah..jangan ditambah lagi” kata Allah swt, “penuhi dengan taubat” kata Allah swt. “Aku akan terima tidak akan kusisakan” kata Allah swt “Cukup dan cukup..!!”
Tetapi mungkin ada sebagian orang yang menyangka bahwasanya Allah swt tidak peduli dengan orang yang penuh dengan kemaksiatan, tidak..!! justru Allah lebih peduli dengan orang yang selalu berlumuran dengan dosanya dengan kesalahanya.
Allah swt berkata “ Aksyir..Aksyir..Aksyir..sudah..cukup..cukup” kata Allah swt.
Itulah kita dipanggil oleh Allah swt setiap malam di bulan Ramadhan ini..!! kita merasakan apa tidak..? malam pertama sudah kita lewati, malam ke dua sudah kita lewati, malam ke tiga, malam ke empat, malam ke lima, malam ke enam, malam ke tujuh, malam ke delapan hingga sekarang malam ke sembilan bulan Ramadhan merasa dipanggil oleh Allah swt…???!!
Al Qur’an sudah kita perbanyak…???!!
Dzikir sudah kita perbanyak..???!!
Maka dikatakan oleh Imam Al Haddad sohibul Ratib didalam kitabnya :
“Sudah sepantasnya seorang hamba itu di bulan Ramadhan untuk memperbanyak amalan akheratnya bukan dengan memperbanyak daripada amalan dunianya”.
Mengejar target dengan target dunianya, saya harus dapat seperti ini, saya harus dapat seperti itu, jangan…!! Sungguh sia-sia jikalau kita sibuk dengan dunia di bulan yang sangat mulia ini di bulan Ramadhan. Begitu sayangnya Allah swt seperti di sabdakan oleh Baginda Nabi kita Muhammad saw sampai-sampai daripada tidurnya orang yang berpuasa itu dikatakan seperti dia beribadah “tidurnya orang yang berpuasa seperti ibadah”.
Tetapi jangan dibuat alasan untuk memperbanyak tidur, ada sebagian orang-orang dibuat alasan hadist tersebut “tidur aja deh”. Dari pagi habis sholat subuh sampai dzuhur tidur, sholat lagi kemudian tidur lagi sampai ashar tidur, kemudian sholat kemudian tidur lagi sampai menjelang daripada berbuka. Siapa yang tidak bisa melaksanakan daripada puasa yang seperti itu..???!!
Maksudnya hal tersebut yang disabdakan oleh Baginda Nabi kita Muhammad saw “tidurnya orang yang berpuasa seperti ibadah”, jikalau tidak ada kebiasaan Al Quran, jikalau tidak ada membuat dzikir, daripada anda membicarakan kejelekan orang, daripada anda nonton tv, daripada anda nonton sinetron lebih baik apa..?? lebih baik tidur. Sehingga tidur kita pun dicatat oleh Allah seperti apa? Seperti ibadah. Itu masih tidurnya. Bagaimana doanya orang yang berpuasa..??
“Dan doanya orang yang berpuasa itu mustajab di kabulkan oleh Allah swt” kata Rasulullah saw. Yang memberikan janji siapa….? Nabi kita Muhammad saw, bukan manusia biasa, bukan pejabat, bukan calon presiden..Rasul saw.!! yang memberikan janji “Dan doanya orang yang berpuasa itu mustajab di kabulkan oleh Allah swt”.
Maka dari itulah perbanyak doa di bulan Ramadhan ini entah malamnya, entah siangnya, apapun semuanya doa tidak tertolak dan dikabulkan oleh Allah swt. Justru orang-orang yang rugi mereka yang tidak mendekatkan dirinya dengan Allah swt senangnya hanya dengan hal-hal yang tidak pantas, hal-hal yang tidak baik, wal iyadubillahimindzalik. Pantas Rasulullah saw mengatakan :
“Berapa banyak orang yang berpuasa cuma hanya bisa merasakan lapar dan dahaga”. Siapa yang tidak bisa seperti itu..?? biarpun orang yang non muslim orang yang tidak beriman kepada Allah swt dan Rasulnya bisa melakukan puasa seperti kita yang hanya bisa menahan lapar dan dahaga.
Tetapi didalam puasa mempunyai makna yang begitu hebat, mempunyai makna yang begitu luar biasa, sehingga doanya dikabulkan oleh Allah swt. Itu doanya. Kalau diamnya orang yang berpuasa bagaimana..?? tidak bisa tidur, tidak bisa berdoa, diam saja. Tidak membicarakan kejelekan orang, tidak memfitnah orang, tidak membicarakan ini dan itu “Dan diamnya orang yang berpuasa seperti dzikir” kata Rasulullah saw. Apalagi kita di hari-hari ini kan kita disibukkan dengan pemilihan-pemilihan hati-hati, jangan sampai terpecah, kekuatan muslimin dengan karena memilih yang satu atau memilih yang dua jangan.. anda pilih yang mau pilih satu silahkan, mau pilih yang ke dua silahkan yang penting kuatkanlah hubungan kita dengan Allah swt..!!
Waliyadzubillahimindzalik justru orang yang menjadi rugi, yang menjadi terpecahnya Islam karena PEMILU, karena hanya untuk coblos no satu dan no dua, tidak ada manfaat bagi kalian semuanya… apakah dengan no satu anda mencoblos anda tambah kenal dengan Allah..?? apakah dengan mencoblos no dua anda tambah kenal dengan Rasulullah..?? Tidak..!!?? maka sifatnya rahasia, jangan kau disibukkan dengan hal tersebut.
Justru saya paling tidak senang jikalau ada ulama atau Habaibnya pun yang bahkan condong dengan itu dan itu..jangan..!! Mau pilih no satu ya satu mau pilih no dua ya no dua yang menentukan siapa..? Allahurabbul’alamin..!! Kalau seandainya kita tidak mau ya banyak doa kehadirat Allah swt untuk dipilihkan dengan yang anda maksud. Tetapi maksud daripada kita Ramadhan bukan hanya kita sibuk dengan hal-hal PEMILU, bukan hanya sibuk dengan no satu dan no dua, kita punya maksud tertentu sehingga kita semakin mengenal Allah..!! kita makin mengenal Rasulullah..!! kita semakin tambah iman kita kehadirat Allah..!!
Maka jika kita sudah bertambah iman kita kehadirat Allah maka kita akan mendapatkan “sa’adah-sa’adah” akan mendapatkan kebahagiaan yang kekal abadi. Kebahagiaan ini tidak bisa dikatakan dengan kata-kata, ini orang-orang tertentu, orang-orang yang bisa merasakanya, orang-orang pilihan Allah swt bukan orang-orang pilihan manusia tapi Allah swt..!! itu kata beliau Al Habib Ali bin Muhammad Alhabsy. Dengan apa..? dengan memperkuat daripada hubungan kita kehadirat Allah swt.
Maka dikesempatan yang sangat mulia ini nanti kita akan sambung daripada tausiyahnya beliau ini Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsy insyaallah di peringatan Haul Ahlul Badar dan Malam 17 Ramadhan yang akan bertempat di Masjid Nurul Hidayah. Kami mengharapkan kepada jamaah yang hadir dikesempatan yang sangat mulia ini khususnya ta’mir masjid Thoriqol Jannah dan ta’mir masjid yang lain untuk bisa merapat semuanya untuk kita di malam 17 Ramadhan kita memperingati haul Ahlul Badar, bukan haulnya daripada orang soleh..haulnya Ahlul Badar. Haulnya siapa..? Sahabat-Sahabat Rasulullah yang disebut Ahlul Badar kita peringati di malam 17 Ramadhan bertepatan dengan tanggal 14 Juli 2014 di masjid Nurul Hidayah setelah shalat tarwih mungkin bisa hadir di kesempatan yang sangat mulia ini kita semarakkan semuanya apalagi di malam bulan suci Ramadhan kita senantiasa berdzikir, senantiasa mendekatkan diri kita kehadirat Allah swt.
Mari di kesempatan yang sangat mulia ini kita berdzikir kehadirat Allah swt kita curahkan kemauan kita, hajat kita kehadirat Allah swt.
Ingat wahai orang-orang yang hadir dikesempatan yang mulia ini “Doanya orang yang berpuasa dikabulkan oleh Allah swt” tidak tersisa doa mau minta pasangan, doa mau minta rezeki yang banyak, doa sukses dunia akherat apapun yang anda inginkan semuanya pasti akan dikabulkan oleh Allah swt. Marilah kita dikesempatan yang sangat mulia ini kita berdzikir kehadirat Allah swt dengan menyebut kalimat Ya Allah..Ya Allah..dengan bersama-sama kita renungi daripada segala dosa-dosa kita apapun yang kita inginkan minta kehadirat Allah swt..
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
يَا الله …يَا الله …يَا الله …يَا الله …يَا الله … يَا الله ...يَا الله... ياَ الله